" BUDIDAYA SAYUR MAYUR "InfopetaniBAYAM <Tarnyak Amaranthaceae> Jenis Tanaman Keluarga Tarnyak/Amaranthaceae memiliki sekitar 60 genera, terbagi dalam sekitar 800 spesies bayam.Dalam kenyataandi lapangan, penggolongan jenis bayam dibedakan atas 2 macam, yaitu bayam liar dan bayam budidaya. Bayam liar dikenal 2 jenis, yaitu bayam tanah (A. blitum L.) dan bayam berduri (A. spinosus L.). Ciri utama bayam liar adalah batangnya berwarna merah dan daunnya kaku (kasap). Jenis bayam budidaya dibedakan 2 macam, yaitu: 1. Bayam cabut atau bayam sekulalias bayam putih (A. tricolor L.). Ciri - ciri bayam cabut adalah memiliki batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih - putihan, dan memilki bunga yang keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan yang batangnya putih disebut bayam putih. 2. Bayam tahun, bayam skop ataubayam kakap (A. hybridus L.). Ciri - ciri bayam ini adalah memiliki daun lebar - lebar, yang dibedakan atas 2 spesies yaitu: 1. A. hybridus caudatus L., memilikidaun agak panjang dengan ujung runcing, berwarna hijau kemerah - merahan atau merah tua, dan bunganya tersusun dalam rangkaian panjang terkumpul pada ujung batang. 2. A. hibridus paniculatus L., mempunyai dasar daun yang lebarsekali, berwarna hijau, rangkaian bunga panjang tersusun secara teratur dan besar - besar pada ketiak daun. Varietas bayam unggul ada 7 macam yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah, Maksi, Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Sedangkan beberapa varietas bayam cabut unggul adalah Locare/kopang dan Cempaka 20. Manfaat Tanaman Bayam merupakan bahan sayurandaun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai hidanganmewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan masyarakat. Manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentri. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakanuntuk bahan makanan dan obat -obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai pencampur penyeling terigu dalam pembuatanroti atau dibuat bubur biji bayam.Ekstrak biji bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan padawanita yang sedang haid. SYARAT PERTUMBUHAN Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman bayam khususnya untuk bayam yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman. Karena tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah hujannya juga termasuk tinggi sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannyabisa mencapai lebih dari 1.500 mm / tahun. Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk tanaman bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi (ternaungi), pertumbuhan bayam menjadi kurus dan meninggi akibat kurangmendapat sinar matahari penuh. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16 - 20 derajat C. Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40 - 60%. Media Tanam Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi. Tanaman bayam termasuk pekaterhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 (alkalis), pertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih kekuning - kuningan (klorosis). Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam), pertumbuhan bayam akan merana akibat kekurangan beberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6 - 7. Tanaman bayam sangat reaktifdengan ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akanterlihat layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam dianjurkan pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau. Kelerengan lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15 - 45 derajat. Ketinggian Tempat Dataran tinggi merupakan tempatyang sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam. Ketinggian tempat yang baik yaitu A+2000 m dpl. TEKNIS BUDIDAYA Pembibitan Persyaratan Benih Benih / biji yang baik untuk bertanam bayam adalah dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) berasal dari induk yang sehat, b) bebas dari hama / penyakit, c) daya kecambah 80 prosen, dan d) memiliki kemurnian benih yang tinggi. Disamping persyaratan seperti yang disebutkan diatas, benih / bibit yang digunakan kalau bisa merupakan benih unggul agar nantinya tahan terhadap hama dan penyakit. Penyiapan Benih Benih Bayam sayur yang ditanam petani kebanyakan swadaya dari tanaman terdahulu yang sengaja dibiarkan tumbuh terus untuk produksi biji. Keperluan benih untuk lahan 1 hektar berkisar antara 5 - 10 kg, atau 0,5 - 1,0 gram per m2 luas lahan. Biji dipanen pada waktu musim kemarau dan hanya dipilih tandanyang sudah tua (masak). Tandan harus dijemur beberapa hari, kemudian biji dirontokkan dari tandan dan dipisahkan dari sisa - sisa tanaman. Untuk memproduksibibit bagi satu hektar kebun yangberisi 25000 - 40000 tanaman, kemungkinan dibutuhkan sekitar 1 - 2 kg benih. Teknik Penyemaian Benih Lahan untuk pembibitan dipilih yang lebih tinggi dari sekitarnya dan bebas dari hama dan penyakit tanaman maupun gulma. Pembibitan diberi atap plastik atau atap jerami padi. Benih bayam disebar merata atau berbaris - baris pada tanah persemaian dan ditutup dengan selapis tanah tipis. Pemeliharaan Pembibitan / Penyemaian Dalam pemeliharaan benih / bibit perlu dilakukan penyiraman dengan teratur dan hati-hati. Tanah yang digunakan juga perlu dipupuk agar kesuburannya tetapterjaga. Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk kandang. Setelah bibit tumbuh dan ada benih yang terserang hama / penyakit maka perlu disemprot dengan pestisida dengan dosis rendah. Pemindahan Bibit Setelah bibit tumbuh berumur sekitar 7 - 14 hari, bibit dipindah-tanam ke dalam pot-pot yang terbuat daun pisang atau kantong plastik es mambo yang sebelumnya telah diisi dengan medium tumbuh campuran tanah dan pupuk organik yang halus (1:1). Bibit dalam pot disiram teratur dan setelah berumur sekitar 7 - 14 hari setelah dipotkan, bibit tersebut telah siapuntuk dipindah-tanam ke lapangan. Pengolahan Media Tanam Persiapan Sebelum pengolahan lahan dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu pH tanah yang sesuai yaitu antara 6 - 7 sehingga perludilakukan pengukuran dengan menggunakan pH-meter. Selanjutnya menganalisis tanah yang cocok untuk tanaman bayam, apakah perlu dilakukan pemupukan atau tidak. Kapan tanaman akan ditanam dan sebaiknya pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau. Berapa luas lahan yang akan ditanami dan akan melakukan sistem polikultur atau monokultur.Dan berapa banyak kebutuhan benih untuk dapat memenuhi produk bayam yang diinginkan. Pembukaan Lahan Lahan yang akan ditanami dicangkul / dibajak sedalam 30 - 40 cm, bongkah tanah dipecah gulma dan seluruh sisa tanaman diangkat dan disingkirkan lalu diratakan. Lahan kemudian dibiarkan selama beberapa waktuagar tanah matang benar. Pembentukan Bedengan Setelah tahap pencangkulan kemudian dibuat bedengan dengan lebar sekitar 100 cm atau120 cm, tergantung jumlah populasi tanaman yang akan ditanam nanti. Dibuat parit antar bedengan selebar 20 - 30 cm, kedalaman 30 cm untuk drainase. Pada bedengan dibuat lubang - lubang tanam, jarak antar barisan 60-80 cm, jarak antar lubang (dalam barisan) 40-50 cm. Pengapuran Apabila pH tanah terlalu rendah maka diperlukan pengapuran untuk menaikkannya. Pengapurandapat menggunakan kapur pertanian atau Calcit maupun Dolomit. Pada tipe tanah pasir sampai pasir berlempung yang pH-nya 5,5 diperlukan A+ 988 kg kapur pertanian / ha untuk menaikkan pH menjadi 6,5. Kisarankebutuhan kapur pertanian pada tanah lempung berpasir hingga liat berlempung ialah antara 1.730- 4.493 kg / hektar. Sebaliknya, untuk menurunkan pH tanah, dapat digunakan tepung Belerang(S) atau Gipsum, biasa sekitar 6 ton / hektar. Cara pemberiannya,bahan - bahan tersebut disebar merata dan dicampur dengan tanah minimal sebulan sebelum tanam. Pemupukan Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang yang telah masak.Waktu pemupukan dilakukan satu minggu atau dua minggu sebelum tanam. Cara pemupukan adalah dengan disebarkan merata diatasbedengan kemudian diaduk dengan tanah lapisan atas. Untuk pemupukan yang diberikan per lubanng tanam, cara pemberiannya dilakukan dengan memasukkan pupuk ke dalam lubang tanam. Dosis pemberian pupuk dasar disesuaikan dengan jenis tanaman dan keadaan lahan.Akan tetapi dosis untuk pupuk kandang sekitar 10 ton per hektar. Pemupukan per lubang tanam biasanya diperlukan sekitar 1 - 2 kg per lubang tanam. Pemberian Mulsa Untuk memperoleh hasil produksi yang berkualitas baik maka di dalam penanaman perlu dipasang palstik perak-hitam sebagai mulsa.Dengan penggunaan plastik ini dapat mengurangi serangan hamadan penyakit termasuk gangguangulma dan lainnya. Teknik Penanaman Penentuan Pola Tanam Jarak tanam untuk tanaman bayam adalah antara 60 cm x 50 cm atau 80 cm x 40 cm. Jarak tanam tersebut dapat divariasikan sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan jenis bayam sehingga populasi tanaman per hektar berkisar antara 30.000 - 60.000 tanaman. Pola tanam untuk bayam cabut adalah monokultur. Dalam satu hamparan lahan biasanya ditanamberbagai jenis tanaman dengan pola mosaik (perca), yaitu berbagai tanaman ditanam monokultur pada petak - petak tersendiri. Tanaman lainnya tadi antara lain seperti kakngkung (darat), selada, lobak, paria, kemangi dan sayuran lalapan lainnya. Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dapat dibuat dengan menggunakan alat kayu dengan cara di pukul-pukul sehingga membentuk lubang. Jarak antara barisan adalah 60 - 80 cm dan jarak antar lubang (antar barisan) 40 - 50 cm. Cara Penanaman Penanaman dapat langsung di lapangan tanpa penyemaian atau dengan penyemaian terlebih dahulu. Apabila tanpa penyemaian maka biji bayam dicampur abu disebarkan langsung di atas bedengan menurut barisan pada jarak antar barisan 20 cm dan arahnya membujur dari Barat ke Timur. Setelah disebarkan benih segera ditutup dengan tanah halus dan disiram hingga cukup basah. Waktu penanaman paling baik adalah pada awal musim hujan. Dengan penyemaian maka tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik karena benih diperoleh dengan cara seleksi untuk ditanam. Pemeliharaan Tanaman Penjarangan dan Penyulaman Apabila sewaktu menyebar benih secara langsung di lapangan tidakmerata maka akan terjadi pertumbuhan yang mengelompok (rapat) sehingga pertumbuhannyaterhambat karena saling bersaingsatu sama lain. Oleh karena itu perlu dilakukan penjarangan sekaligus sebagai panen pertama. Apabila tanaman bayam dihasilkandari benih yang disemai maka setelah penanaman di lapangan ada yang mati / terserang penyakit, maka perlu dilakukan penyulaman dengan mengganti tanaman dengan yang baru. Caranya dengan mencabut dan apabila terserang penyakit segera dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman lainnya. Penyulaman dapat dilakukan seminggu setelah tanam. Penyiangan Penyiangan dilakukan apabila muncul gulma tanaman Gelang (Portulaca oleracea) dan rumput liar lainnya. Kehadiran gulma gelang dapat menurunkan produksi bayam antara 30 - 65%. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah. Alatyang digunakan dalam penyiangandapat berupa cangkul kecil atau sabit. Caranya dengan dicangkul untuk mencabut gulma atau langsung dicabut dengan tangan. Disamping itu pencangkulan dilakukan untuk menggemburkan tanah. Pembubunan Proses pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan. Perempalan Apabila perawakan tanaman terlalu subur, mungkin perlu dilakukan perempalan tunas - tunas liar dan pemasangan ajir / turus untuk memperkuat tegaknya tanaman agar tidak rebah. Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, untuk tiap lubang calon tanaman sekitar 0,4 - 0,8 kg. Dengan demikian kuantum pupuk organik akan berkisar 15 - 30 ton. Untuk pertanaman di dataran rendah bekas sawah, pupuk organik tidakdiberikan, tinggi bedengan perlu ditambah dan dalamnya parit antar bedengan perlu diperdalam.Pupuk organik yang diberikan adalah pupuk N (Urea sekitar 250kg / ha atau ZA 500 kg / ha) caradilarutkan dalam air A+ 25 gram / 10 liter air, TSP 300 kg / ha dan KCl 200 kg/ha. N diberikan dua kali, setengah takaran pada waktu tanam dan yang setengahnya lagi pada umur 30 hari setelah tanam. Apabila ternyata nanti pertumbuhan tanaman kurang subur, dapat dipertimbangkan untuk memberi pupuk N susulan dengan takaran sekitar 125 kg / ha, interval sekitar 30 hari dan dihentikan 30 hari sebelum panen. Pupuk P diberikan sekali pada waktu tanam, sedangkan pupuk K diberikan dua kali, setengah takaran pada waktu tanam dan setengah lagi pada umur 30 hari setelah tanam. Pengairan dan Penyiraman Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1 - 2 kali sehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik untuk menyiram tanaman bayam adalah pagi atau sore hari, dengan menggunakan alat bantu gembor (emrat) agar air siramannya merata. Waktu Penyemprotan Pestisida Jenis pestisida yang digunakan untuk tanaman bayam adalah Dithane M - 45 dengan dosis 1,5 -2 gram / liter air, Ambush 2 EC atau Lannate 2 EC dengan konsentrasi 2 gram per liter air. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan alat penyemprot berupa tangki sprayer. Cara penyemprotan yaitu jangan dilakukan ketika angin bertiup kencang dan jangan menentang arah datangnya angin. Jangan melakukan penyemprotan pada saat akan hujan dan sebaiknya dicampurkan bahan perekat. Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi hari benar atau sore hari ketika udara masih tenang. Hal tersebut untuk menghindari matinya lebah atau serangga lainnya yang menguntungkan. Hama dan Penyakit Hama 1. Serangga ulat daun (Spodoptera Plusia Hymenia) Gejala: daun berlubang - lubang. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman. 2. Serangga kutu daun (Myzus persicae Thrips sp.) Gejala: daun rusak, berlubang danlayu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman. 3. Serangga tungau (Polyphagotarsonemus latus) Gejala: daun rusak, berlubang danlayu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman. 4. Serangga lalat (Liriomyza sp.) Gejala: daun rusak, berlubang danlayu. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman. Penyakit 1. Rebah kecambah Penyebab: cendawan Phytium sp. Gejala: menginfeksi batang daun maupun batang daun. Pengendalian: Fungisida 2. Busuk basah Penyebab: cendawan Rhizoctonia sp. Gejala: adanya bercak - bercak putih. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah. 3. Karat putih Penyebab: cendawan Choanephora sp. Gejala: menginfeksi batang daun dan daunnya. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah. Gulma Jenis gulma: rumput - rumputan, alang-alang. Ciri - ciri: tumbuh mengganggu tanaman budidaya. Gejala: lahan banyak ditumbuhi pemila liar. Pencegahan: herbisida .Panen Ciri dan Umur Panen Ciri-ciri bayam cabut siap panen adalah umur tanaman antara 25 -35 hari setelah tanam. Tinggi tanaman antara 15 - 20 cm dan belum berbunga. Waktu panen yang paling baik adalah pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu tinggi. . Cara Panen Cara panennya adalah dengan mencabut seluruh bagian tanamandengan memilih tanaman yang sudah optimal. Tanaman yang masih kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar, sehingga panen bayam identik dengan penjarangan. Periode Panen Panen pertama dilakukan mulai umur 25 - 30 hari setelah tanam, kemudian panen berikutnya adalah 3-5 hari sekali. Tanaman yang sudah berumur 35 hari harus dipanen seluruhnya, karenabila melampaui umur tersebut kualitasnya menurun atau rendah; daun - daunnya menjadi kasar dan tanaman telah berbunga. Prakiraan Produksi Produksi bayam per hektar dapatmencapai sekitar 22.630 kg. Pascapanen Pengumpulan Pengumpulan dilakukan setelah panen dengan cara meletakkan disuatu tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari langsung, karena dapat membuat daun layu. Penyortiran dan Penggolongan Penyortiran dilakukan dengan memisahkan bayam yang busuk dan rusak dengan bayam yang baik dan segar. Disamping itu jugapenggolongan terhadap bayam yang daunnya besar dan yang daunnya kecil. Setelah itu diikat besar - besar maupun langsung degan ukuran ibu jari. . Penyimpanan Penyimpanan untuk menjaga kesegaran bayam dapat diperpanjang dari 12 jam tempat terbuka (suhu kamar) menjadi 12 - 14 hari dengan perlakuan suhu dingin mendekati 0 derajat C, misalnya dengan remukan es. Pengemasan dan Pengangkutan Pengemasan (pewadahan) dalam telombong atau dedaunan yang digulungkan menyelimuti seluruh bagian bayam, sehingga terhindardari pengaruh langsung sinar matahari. Pengangkutan ke pasardengan cara dipikul maupun angkutan lainnya, seperti mobil atau gerobak. Pencucian Pencucian hasil panen pada air yang mengalir dan bersih, atau air yang disemprotkan melalui selang maupun pancuran. Penanganan Lain Bayam dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan. Sewaktu memasak bayam ialah tidak boleh terlalu lama. Bayam cukup hanya direbus selama A+ 5 menit. Memasak bayam terlalu lama akanmenyebabkan daun-daunnya menjadi hancur (lonyoh), rasanya tidak enak, dan kandungan vitamin C-nya menguap (menghilang).
|